About Me

header ads


BAJAK SINGKAL
(Laporan Praktikum Alat Mesin Pertanian)




Oleh:
Kelompok 1
Agung Budi Santoso              1214071003
Ahmad Rifki Maulana            1214071006
Alfin Muhammad Prayogi      1214071007
Andrie Septiawan                   1214071008
Ardhian Rizki Arahman          1214071012










JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014


I.  PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Bajak singkal (moldboard plow) terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan. Setiap bagiannya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Sangat penting untuk mengetahui fungsi dari tiap komponen bajak singkal agar dapat melakukan perbaikan, modifikasi, pembuatan alat, dan pengoperasian bajak singkal tersebut.
Bajak singkal merupakan salah satu di antara alat pertanian tertua dan umumnya dianggap sebagai alat yang paling penting. Pembajakan menyerap tenaga traksi lebih besar dibanding semua pengerjaan lapang lainnya. Meskipun pengkajian terhadap hasil panen telah memberi petunjuk bahwa pada keadaan tertentu pada beberapa tanaman budidaya tertentu tidak terlihat adanya keuntungan dari dilakukannya pembajakan, bajak singkal masih sejauh ini merupakan alat yang paling banyak digunakan untuk olah tanah pertama pada penyiapan persemaian.
Hingga sekarang ini telah dilakukan sejumlah sangat besar pekerjaan pengembangan dan penelitian terhadap bajak singkal. Sejauh ini, rancangan mata bajak singkal (sebagaimana juga alat-alat olah tanah lainnya) masih sangat bergantung pada metoda potong coba. Memang telah dibuat banyak singkal yang bagus, namun masih dijumpai adanya jenis dan kondisi tanah yang penting yang alat -alat yang ada sekarang ini tak sesuai, seperti tanah berat berlilin yang dapat dijumpai di banyak tempat di Texas, Alabama, dan Missisipi, serta tanah tipe dorong yang lekat di Hawaii.

1.2  Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
a.       Mengetahui bagian-bagian dari bajak singkal.
b.      Mengetahui fungsi dari bagian-bagian bajak singkal.
c.       Mampu mengukur dimensi bajak singkal.
d.      Mampu mengukur lebar kerja dari bajak singkal.








II. TINJAUAN PUSTAKA


Bajak singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak singkal inilah yang paling sering digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga ternak hela sapi atau kerbau sebagai sumber daya penariknya.
Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak singkal satu arah (one-way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah (two-way moldboard plow).
Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah.Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom.Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih.Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog).Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam).Bagian-bagian dari bajak singkal satu bottom secara terperinci.

Fungsi dari pisau bajak adalah untuk memotong tanah secara horisontal.Biasanya alat ini terbuat dari logam yang berbentuk tajam. Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan membalik tanah, karena bentuknya yang melengkung maka pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan dilemparkan sesuai dengan arah pembalikan bajak. Landside berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak agar tetap lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima bajak singkal pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.
Furrow wheel berfungsi untuk menjaga kestabilan pembajakan. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman sehingga kedalamannya konstan. Kolter berfungsi untuk memotong seresah dan memotong tanah ke arah vertikal sehingga pembalikan tanah menjadi lebih ringan dan biasanya dipasang di depan bajak serta berada sedikit di atas mata bajak. Jointer berfungsi untuk memungkinkan penutupan seresah lebih sempurna dalam pembajakan, terpasang di atas pisau bajak dengan kedalaman kerja + 5 cm. Pada kerangka terdapat titik penggandengan yang nantinya akan dirangkaikan dengan sumber daya penariknya.
Penggunaan bajak singkal ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain : pembalikan tanah lebih seragam pada tiap petak tanah yang diolah, lebih praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur, tidak menimbulkan alur mati (dead furrow) atau alur punggung (back furrow) sehingga pembajakan lebih rata. Bajak singkal dapat dipergunakan untuk mengait dan mencacah gulma, serta pembajakan di bawah vegetasi hijau yang tinggi.Bajak ini bekerja dengan ditarik oleh penggandeng misalnya traktor (Akhmad Fauzi, 2012).


Bajak singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1. Bajak singkal satu arah (one way moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah kanan
2. Bajak singkal dua arah ( two way / reversible moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki (Anonim, 2005).

Berdasarkan arah lemparan lempengan tanah, bajak singkal dibedakan menjadi dua tipe, yakni :
Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah kanan.
Bajak singkal dua arah adalah  jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan  atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri  dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki. Penggunaan bajak singkal dua arah mempunyai beberapa kelebihan akan menghasilkan pembalikan tanah yang seragam untuk seluruh petak tanah yang diolah, praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur dari hasil kerjanya tidak akan  berbentuk alur mati (dead-furrow) ataupun alur punggung (back-furrow), sehingga pembajakan dapat teratur dan rata. Namun kelemahannya adalah konstruksinya lebih berat dan lebih rumit, untuk ukuran bajak yang besar perlu dilengkapi sistem hidrolis untuk pemutaran mata bajaknya, perlu keterampilan yang lebih baik dari pengemudinya (Sitohang, 2010).
Kebanyakan bajak singkal dirancang untuk membalik tanah hanya ke arah kanan. Sebaliknya, bajak dua arah mempunyai dua kelompok mata bajak yang bertolak belakang yang dapat digunakan salah satunya secara bergantian, tergantung keinginan. Dengan susunan seperti itu, semua alur dapat dibalik ke satu sisi yang sama pada satu lapang dengan menggunakan mata arah kanan pada satu arah pembajakan dan menggunakan mata arah kiri pada perjalanan baliknya. Kedua kelompok mata bajak digendongkan pada rangka biasa yang dapat diputar 180 derajat pada sumbu membujurnya untuk mengganti kelompok yang satu dengan yang lainnya. Seringkali pemutaran tersebut dilakukan menggunakan silinder hidrolika yang merupakan bagian dari bajak tersebut.

Mata bajak diputar sampai 90 derajat pada langkah tarik, dan akan melampaui titik pusatnya karena kelembaman geraknya sendiri, kemudian didorong turun ke sisi lainnya pada langkah desak. Roda penara dan roda palir belakang akan secara otomatis berubah posisinya pada saat rangka mata bajak berputar, kecuali jika masing-masing kelompok mata bajak memiliki rodanya sendiri (yang biasanya terdapat pada kebanyakan bajak gendong).
Bajak gendong dua arah biasanya memiliki 2 – 4 mata 36 cm atau 41 cm per kelompok. Bajak semi gendong atau gandengan jarang mempunyai lebih dari 5 mata, namun biasanya ukurannya 41 cm atau 46 cm. Karena dibutuhkan dua set mata, bajak dua arah akan lebih mahal dibanding bajak satu arah dan tentu saja akan lebih berat.
Bajak satu arah akan meninggalkan bekas yang khas di satu lapang, dimulai dengan alur punggung (dua balikan tanah yang tertumpuk bersebelahan) dan berakhir dengan alur mati (dua alur yang terbuka). Bajak 2 arah akan meniadakan kedua gejala tersebut dan menghasilkan lapang yang lebih rata guna keperluan irigasi atau pengatusan. Bajak 2 arah juga menguntungkan untuk lapang yang berteras atau untuk pembajakan searah garis tinggi dan untuk lapang kecil yang bentuknya tak teratur (Soedijanto, 1971).
Sisi samping adalah bagian bajak yang meluncur sepanjang permukaan dinding alur. Sisi samping ini membantu meniadakan tekanan samping sisi yang dilakukan oleh potongan alur terhadap singkal. Juga membantu menstabilkan bajak pada waktu digunakan. Tepi singkal (shin) adalah bagian tepi pemotong pada sigkal yang terletak tepat diatas sis samoing.





Telapak Bajak Singkal
       Bagian bajak yang sesungguhnya memecah tanah disebut alas atau telapak . Bagian ini tersusun atas bagian-bagian yang diperlukan untuk struktur tegar yang dipersyaratkan untuk memotong, mengangkat dan membelikkan tanah. Bagian-bagian yang membentuk mata bajak singkal adalah mata bajak, sisi tanah dan singkal. Ketiga bagian ini terpasang pada sepotong logam yang tak beraturan bentuknya yang disebut badan bajak (Frog). Rangka bajak dapat juga dipasang pada badan tersebut.
Pada waktu suatu alas bajak digunakan untuk membalik tanah, tanah terpotong membentuk suatu saluran (Trench) yang disebut alur pasak (Forraw) selapis tanah yang terpotong, terangkat dan terlempar kesamping disebut potongan alur (Furrow slince) bial pembajakan dimulai dari tengah lahan, suatu alur pasak dibuat melintang lapangan, kemudian traktor dan bajak diputar, dan pada arah perjalanan kembali lapisan alur baru mendidih lapisan alur sebelumnya. Ini menghasilkan gigir tanah yag sedikit lebih tinggi dari roda lapisan-lapisan alur kedua ketiga dan selanjutnya lapisan alur yang terangkat ini disebut pengguna alur. Bila 2 alur lahan selesai dibajak, dua potongan terakhir telapak bajak meninggalkan suatu alur yang lebarnya kira-kira 2 kali lebar telapak bajak, alur terbuka ini disebut alur mati. Sisi alur yang tidak terpotong disebut: diding alur (Forrow Wall). Bila lahan terbuka oleh jajaran alur dengan lapisan tanah alur yang satu menutupi yang lain secara kontinu lahan dikatakan laur yang bergantian dengan alur mati. Mata lahan dikerakan berjudul atau “berlaci”.


Singkal 
       Singkal adalah bagian bajak yang terletak langsung dibelakang mata bajak (kojen). Bagian ini menerima potongan tanah dari kejen dan membalikkan. Bila ditinjau dari segi kegiatan bajak terhadap tanah, singkal merupakanbagian bajak yang terpenting, sebab oleh singkal itulah lapisan tanah terpecah, dihancurkan dan dilembutkan. Pada sementara singkal ditambahkan suatu perluasan untuk membalikkan tanah dengan cara lebih gradual dan lebih sempurna.

Tanah yang berlainan membutuhkan singkal dengan bentuk yang berbeda untuk mencapai tingkat kehancuran yang sama. Dengan dasar ini, singkal dibagi dalam beberapa kelas, yaitu bajak untuk: lahan dengan tunggul jerami, serba guna, tanah hitam, pemecah dan kecepatan tinggi. Dalam mengklasifikasikan singkal, harus selalu diingat bahwa dari setiap kelas terdapat ratusan bentuk. Keaneka ragaman bentuk seperti ini berakibatkan pabrik-pabrik berupa untuk membuat bajak yang akan bekerja dengan berhasil disegala tempat masih harus dibuat. Suatu bentuk khusus yang disebut telapak tanah. Hitam. Digunakan secara luas di Texas dan ditempat-tempat lain di mana tanah tidak mengores dan dibiarkan permukaan singkal bersih dan terpoles.
Singkal serba guna merupakan kombinasi tipe-tipe untuk lahan berumput dan sisa-sisa tunggul jerami serta dapat digunakan dengan mudah untuk lahan berumput atas lahan dengan sisa-sisa jerami. Singkal ini mempunyai lengkung yang lebih rendah dari pada singkal untuk lahan dengan tunggul jerami sehingga disebut bajak serba guna.
Tipe singkal untuk lahan tunggul jerami (gambar 9-2) lebih besar dan melengkung lebih mendadak pada sisi atasnya. Hal ini mengakibatkan tanah potongan alur terlempar lebih cepat, dan dihancurkan lebih baik dari pada oleh tipe-tipe singkal lainnya. Tipe ini cocok sekali untuk bekerja di tanah yang telah dibudidayakan dari tahun ke tahun. Dikenal dengan tanah bertanggul jerami karena adanya kenyataan bahwa tunggul tanaman yang dulu masih tertinggal pada lahan tadi. Berbeda dengan bajak rumput gebalan. Lapisan tanah alur mendidih lapisan yang lain.
Telapak bajak pemecah dirancang untuk bekerja di lahan berumput dan dilahan yang dibiarkan tidak ditanami untuk beberapa tahun lamanya.
Bajak berkecepatan tinggi mempunyai singkal yang lengkungnya bagian atasnya sedikit lebih rendah dari pada yang dimiliki singkal serba guna. Singkal ini dirancang untuk melempar lapisan tanah cukup jauh untuk dapat menutupi lapisan tanah dari alur sebelumnya.
Singkal berusuk (slat moldboard) sering kali digunakan ditempat yang tanahnya lengket tidak mau lepas dari singkal.
Pada umumnya, ada tiga macam bahan yang digunakan dalam pembuatan singkal, yaitu baja-lunak-tangah. Baja tuang mutu tinggi dan besi tuang yang diperkeras dengan pendingin mendadak. Singkal baja lunak tengah terbaik digunakan dibawah segala kondisi, sebab sebagian besar tanah akan meluncurkan lebih baik pada tipe bahan ini. Untuk daerah barat tengah Amerika Serikat, bajak baja tampaknya dapat memberikan kepuasan hampir dimana-mana. Disebabkan kualitasnya yang tahan aus. Akibat kerasnya bahan yang digunakan, bajak besi tuang yang diperkeras lebih baik digunakan untuk tanah pasir, tanah kerikil halus dan tanah kerikil. Bajak besi tuang diperkeras dapat disesuaikan untuk daerah-daerah di selatan, dimana banyak terdapat lahan berpasir.


Kajen (Mata Bajak)
       Mata bajak singkal ialah sisi yang melaksanakan pemotongan. Bagian-bagian utama mata bajak adalah, ujung, sayap, sisi pemotongan, dan sisi samping. Jenis-jenis mata bajak yang dikenal adalah: yang umum sisi samping yang terdiri atas dua bagian dan yang lurus. Dua yang terakhir dirancang sedemikian rupa. Sehingga bila mata bajak itu telah tumpul, lebih ekonomis untuk mengganti mata bajak itu dengan yang baru dari pada mencoba untuk menajamkan kembali.

Mata bajak besi tuas yang diperkeras dapat ditajamkan kembali dengan mengerinda.
Tusukan vertikal atau tusukan ke bawah dalah seberapa jauh mata bajak harus ke dalam tanah agar dapat memotong tanah sampai ke dalaman yang tepat pada waktu bajak ditarik melaju. Dalam tusukan aka beruariasi dari 1/8 sampai 3/16 inci (3,2 sampai 7,9 mm) yang bergantung pada gata bajak yang digunakan untuk bekerja pada tanah itu.
Tusukan horizontal atau tusukan lahan, adalah sejauh mana ujung mata bajak dibongkarkan menyimpang dari garis dengan sisi tanah sasaran tusukan ini adalah agar bajak membuat alur dengan lebar yang tepat.


Sisi Tanah (Sisi Samping)
       Sisi samping adalah bagian bajak yang meluncur sepanjang permukaan dinding alur. Sisi samping ini membantu menyediakan tekanan samping sisi yang dilarutkan oleh pemotongan alur terhadap singkal. Juga membantu menstabilkan bajak pada waktu digunakan. Tapi singkal (shin) adalah bagian tepi pemotong pada singkal yangt terletak tepat di atas sisi samping.



Ukuran Bajak
       Ukuran bajak singkal adalah lebarnya yang diantarakan dalam inci ukuran ditentukan dengan mengukur jarak dari sayap sampai sisi samping dengan pengukuran tegak lurus pada sisi samping ukuran-ukuran bajak traktor 10,12,14,16 dan 18 inci (25,4,30.5,35.6,40.6, dan 45.7 mm)
Rancangan Bajak Singkal
Perancangan suatu bajak yang dapat bekerja dengan memuaskan pada semua kondisi tanah, merupakan suatu masalah yang tidak pernah terpecahkan secara tuntas, padahal telah lebih banyak upaya yang dilakukan terhadap penyempurnaan bajak dari pada terhadap peralatan pertanian lainnya. Kualitas persemaian yang dapat disiapkan petani bergantung pada penampilan bajak ini, yang pada gilirannya mempengaruhi perkembangan benih, perumbuhan tanaman. Serta hasil panen yang akan didapat kemudian. Oleh karena itu, petani harus berusaha melakukan pembajakan yang baik. Pembajakan yang baik terdiri atas pembalikan dan pemerataan tanah, pembuatan paliran yang bersih dan bulat seragam.



Gaya-gaya Yang Bekerja Pada Bajak
Lindgren dan Jimmerman menganalisis banyaknya gaya yang bekerja pada telapak baja sebagai berikut:
Pertama: Gaya-gaya Vertikal Utama
a. Gaya yang ditimbulkan oleh berat bajak
b. Gaya yang ditimbulkan oleh tekanan kebawah yang berasal dari tanah yang diangkat.
c. Komponen perangkat oleh penyangga yang berada di atas titik tahanan
d. Gaya yang merupakan akibat bila baja tumpul dan aus, yang mempunyai komponen ke atas sebagai akibat miringnya permukaan bawah mata bajak.






Kedua: Gaya-gaya Utama Melintang Palir Horizontal
a. Komponen melintang yang disebabkan gesekan tanah terhadap singkal
b. Komponen melintang yang disebabkan pemindahan tanah ke arah samping menurut lebar paliran.
c. Komponen melintang yang disebabkan oleh pemotongan serta gerak sebagai pasak sisi miring mata bajak dalam kerjanya
d. Komponen garis tarik
e. Komponen-komponen lainnya sebagai hasil reaksi roda alur balakang dalam perlengkapan serba guna di tempat penggunaan.
Ketiga: Gaya-gaya utama Longitudinal yang bekerja searah panjang aliran.
a. Ketahanan tanah terhadap pemotongan
b. Gesekkan antara dinding piliran dan sisi samping telapak bajak 
c. Gesekkan akibat berat dan pemasangan atau kondisi sisi baji pemotongan.
d. Komponen gesekan tanah yang meluncur di atas singkal.



Untuk keseimbangan, kita memiliki jumlah gaya tarik yang dihasilkan oleh gaya penggerak.
Jadi dapat terlihat, bahwa singkal, yang merupakan suatu permukaan melengkung yang dimodifikasikan sebagai mana dianalisis oleh White akan mempunyai kaitan yang besar terhadap fungsi bajak yang tepat, yang bergantungan pada lebar besar. Menjadi lebih “galak” dan secara alami akan memberikan kegiatan pengemburan yang lebih baik terhadap piliran sebagai akibat adanya gaya pemjepitan dan penghancuran.






III. METODELOGI


3.1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
a.       Bajak singkal.
b.      Meteran.
c.       Kamera.
d.      Buku.
e.       Pena.

3.2 Langkah Kerja
Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah:
a.       Pengenalan bajak singkal, bagian-bagiannya, dan fungsinya.
b.      Mengukur dimensi bajak singkal menggunakan meteran.
c.       Mengukur lebar kerja persingkal dan lebar kerja total menggunakan meteran.
d.      Mendokumentasikan bajak singkal dengan kamera.


















 


IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum
Setelah dilakukan praktikum didapatkan hasil sebagai berikut:
Nama
Mounted Two-ButtomFlow
Model
LXT25-3-20
Dimensi
180 x 87 x 102 (cm)
Massa
-
Tahun pembuatan
-
Lebar kerja/bottom
24 cm
Lebar kerja implemen
63,5 cm
Jumlah bottom
3
Lebar Bottom
9,5 Inchi
Tinggi Bottom
15 Inchi


4.2 Pembahasan
Bajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang digandengkan dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau traktor pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Bajak singkal dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar diperoleh kesesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan.
Bajak singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1. Bajak singkal satu arah (one way moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah.
2. Bajak singkal dua arah ( two way / reversible moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki.
Dari kedua jenis bajak singkal tersebut, yang akan dibahas adalah bajak singkal satu arah. Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah.
Berikut ini bagian- bagian bajak singkal beserta fungsinya:
·         Pisau bajak (share): untuk memotong tanah secara horisontal. Biasanya alat ini terbuat dari logam yang berbentuk tajam. Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan membalik tanah, karena bentuknya yang melengkung maka pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan dilemparkan sesuai dengan arah pembalikan bajak.
·         Penahan samping (landside): berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak agar tetap lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima bajak singkal pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.
·         Penyatu (frog): menyatukan tiga bagian utama yaitu moldboar, share, dan landside.
·         Batang penarik (beam): batang yang dihubungkan dengan penarik bajak singkal.
·         Rangka (frame): rangka dari bajak singkal.
·         Land wheel: berfungsi untuk mengatur kedalaman sehingga kedalamannya konstan.
·         Mata bajak (point of share): memotong tanah dan mengarahkan lempengan tanah hasil pemotongan ke bagian moldboar
·         Daun singkal (mold board): Daun singkal adalah bagian yang menerima lempengan tanah dan membalik serta memecahkan lempengan tanah tersebut.
·         Wing of share: ujung dari pisau bajak singkal.
Untuk mengukur luas kerja dari bajak singkal ini kami menggunakan alat bernama meteran, yaitu pengukur yang dapat digulung. Cara mengukurnya adalah dengan menghitung panjang dari point of share sampai wing of share. Pengukuran tidak dilakukan mengikuti alur pisau tetapi lurus sesuai dengan arah bajak singkal dan didapatkan hasil 24 cm/bottom dan 63,5 cm untuk luas kerja keseluruhan bottom.
Dimensi dari bajak singkal diukur dari ujung paling depan hingga ujung paling belakang, lalu ujung paling kiri hingga paling kanan, dan ujung paling atas hingga paling bawah. Dari pengukuran didapatkan hasil pxlxt yaitu 180 x 87 x 102 (cm).
Jarak antar bottom pada bajak singkal sangat mempengaruhi kerja dalam pengolahan tanah, apabila jaraknya sesuai maka akan mendapat hasil yang maksimal begitupula sebaliknya. Medan lahan yang berbatu juga mempengaruhi, karena pada lahan yang berbatu sangat menyulitkan pengerjaan dan dapat menyebabkan bottom patah. Pada bajak singkal yang diamati tersebut bottomnya patah karena penngerjaan pada lahan yang berbatu.





V. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bajak singkal terdiri dari dua jenis yaitu bajak singkal satu arah (one way  moldboard plow) dan bajak singkal dua arah ( two way/reversible moldboard plow).
2. Bajak singkal terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan yaitu beam, moldboard, frog, landside, point of share, share, wing of share, land wheel, dan frame.
3. Ukuran luas kerja dari tiap bottom tidak sama dengan ukuran jumlah bottom dikalikan jika luas kerja perbottom sehingga harus dilakukan pengukuran menyeluruh.
4. Kerusakan yang terjadi pada bottom disebabkan oleh lahan yang berbatu, sehingga menyebabkan bottom patah.
5. Pada dasarnya jarak antar bottom mempengaruhi pengerjaan ataupun pengolahan tanah, apabila jaraknya sesuai maka hasilnya akan lebih maksimal.



















DAFTAR PUSTAKA


Akhmad Fauzi, A. 2012. Bajak  Singkal. Tersedia: http://uzymozy. blogspot.
  com/2012/09/bajak -singkal.14 Maret 2014.

Anonim. 2005. Bajak Singkal. Tersedia: http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/bajak
 singkal. 14 Maret 2014.

Faridah, Anni dkk. 2008. Teknik Pembentukan bedengan lahan. Jakarta: Direktorat
  Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sitohang, Benidiktus. 2010. Bajak Singkal.  Tersedia: http://ideelok.com/alat-dan
mesin/bajak-singkal.. 14 Maret 2014.

Soedijanto. 1971. “ Laporan tentang kegiatan Dinas Alat-alat dan Mesin-mesin Pertanian “, 
             Direktorat Teknik Pertanian, Jakarta,.

















LAMPIRAN






                                              

















Description: G:\IMG00655-20140311-1052.jpg

Post a Comment

0 Comments